Nasi Merah

Kabarnya, kandungan gula pada nasi putih cukup tinggi. Makanya saya penasaran untuk mencoba mengganti nasi putih saya dengan nasi merah. Selama ini saya rutin mengonsumsi nasi putih, ya mungkin ada sehari tiga kali seperti jadwal makan. Belum makan kalau belum makan nasi. Prinsip banget.

Hasrat untuk mengganti nasi putih dengan nasi merah sebetulnya sudah terwacana sejak 3 bulan yang lalu, tetapi baru terealisasi minggu kemarin. Saya beli beras merahnya di pedagang beras pinggir jalan dengan harga Rp12.000 perliternya. Quick decision, saya beli lima liter.

Saya agak antusias karena sudah lama juga tidak merasakan nasi merah. Siangnya saya beli beras, sorenya saya masak itu nasi merah. Suapan pertama, serrr. Anyeb. Tidak berasa. Hambar. Tetapi saya paksakan agar terbiasa. Variasi lauk pauk juga dikombinasi sedemikian rupa supaya cita rasa dalam setiap makan tetap terjaga.

Teman di kantor juga sempat kaget saya makan nasi merah, karena memang tidak lazim ada yang membawa bekal dengan makanan pokoknya nasi merah. Sisa beras merah yang masih tersedia rasanya sangat banyak. Masih banyak beras yang harus dihabiskan sebelum membeli lagi beras putih.

Ada momen yang membuat saya memutuskan untuk tidak melanjutkan mengonsumsi nasi merah. Saya punya kebiasaan, setelah memasak nasi di pagi hari, rice cooker saya matikan dan saya biarkan sedikit terbuka. Itu bertujuan agar nasinya tidak terlalu mengerak dan teksturnya masih terjaga. Ketika kebiasaan itu dilakukan pada nasi merah. Luar biasa, bau dedaknya sangat terasa. Jadi nasi untuk disantap di malam hari itu selalu beraroma tidak layak. Beberapa kali bahkan saya buang.

Akhirnya, sisa beras merah saya berikan ke ibu kos, siapa tahu bisa diolah dengan baik. Saya beli beras putih saja. Toh ternyata perbedaan kandungannya tidak terlalu signifikan. Yang penting diimbangi Germas. Hari ini saya sudah kembali ke nasi putih.

Dari nasi merah saya sinau, terkadang kita perlu merasakan ketidaknikmatan untuk dapat merasakan kenikmatan itu. Nasi putih yang selama ini saya rasa biasa saja, ternyata baru saya sadari kenikmatannya setelah beberapa hari saya makan nasi merah. Kita tidak tahu nikmatnya nasi putih tanpa pernah merasakan nasi merah, kita tidak tahu nikmatnya sehat tanpa pernah merasakan sakit, kita tidak tahu nikmatnya bekerja tanpa pernah merasakan menganggur, kita juga tidak dapat menikmati indahnya pertemuan tanpa pernah merasakan rindu.

(Ditulis sambil menunggu Grand Final MasterChef Indonesia Season 8 yang ternyata dimulai pukul 17.15 WIB)

(Foto: klikdokter.com)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *